dashboard/resources/views/sadmin/perkin/perjanjiankinerja.blade.php

774 lines
56 KiB
PHP
Raw Permalink Blame History

This file contains ambiguous Unicode characters!

This file contains ambiguous Unicode characters that may be confused with others in your current locale. If your use case is intentional and legitimate, you can safely ignore this warning. Use the Escape button to highlight these characters.

@extends('indexlayout')
@section('title', 'Dinas')
@push('style')
@endpush
@section('content')
<main id="js-page-content" role="main" class="page-content">
<ol class="breadcrumb page-breadcrumb">
<li class="breadcrumb-item"><a href="javascript:void(0);">IKU</a></li>
<li class="breadcrumb-item">2024</li>
<li class="position-absolute pos-top pos-right d-none d-sm-block"><span class="js-get-date"></span></li>
</ol>
<div class="row">
<div class="col-xl-12">
<div id="panel-1" class="panel">
<div class="panel-hdr">
<h2>
Dinas Lingkungan Hidup
</h2>
</div>
<div class="panel-container show">
<div class="panel-content table">
<!-- datatable start -->
<table id="dt-perkin" class="table table-bordered table-hover table-striped w-100">
<thead>
<tr>
<th>No</th>
<th>Sasaran</th>
<th>INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)</th>
<th>Sumber Data</th>
<th>Pengukuran Kinerja</th>
<th>Triwulan I</th>
<th>Triwulan II</th>
<th>Triwulan III </th>
<th>Triwulan IV</th>
<th>Tahun 2023 </th>
<th>Tahun 2024 </th>
<th>Keterangan</th>
</tr>
</thead>
<tbody>
<tr>
<td>1</td>
<td class="left-align">Pengelolaan Sampah Kota yang Kolaboratif
dan Berkelanjutan</td>
<td class="left-align">Persentase Pengelolaan Sampah</td>
<td class="left-align">e-SAKIP</td>
<td>
<p>Dasar Hukum:</p>
<p> 1. Permen LHK No.6 tahun 2022 tentang Sistem Informasi Pengelolaan
Sampah Nasional (SIPSN)</p>
<p> 2. Peraturan Gubernur DKI Jakarta No.108 Tahun 2019 tentang
Kebijakan
dan Strategi Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Dalam
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga
</p>
<p>Definisi:</p>
<p>Pengelolaan Sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah</p>
<p>Metode Pengukuran :</p>
<p>Penjumlahan persentase penanganan sampah dan pengurangan sampah</p>
<p>Sumber Data:</p>
<p>Perhitungan mandiri Dinas Lingkungan Hidup</p>
</td>
<td>N/A</td>
<td>N/A</td>
<td>N/A</td>
<td>100</td>
<td>99</td>
<td>100</td>
<td>Persen</td>
</tr>
<tr>
<td>2</td>
<td class="left-align">Optimalisasi Pengurangan dan Penanganan
Sampah yang Kolaboratif serta Berwawasan Lingkungan</td>
<td class="left-align">1. Persentase pengurangan sampah</td>
<td class="left-align">e-SAKIP</td>
<td>
<p>Dasar Hukum:</p>
<p> 1. Permen LHK No.6 tahun 2022 tentang Sistem Informasi Pengelolaan
Sampah Nasional (SIPSN)</p>
<p> 2. Peraturan Gubernur DKI Jakarta No.108 Tahun 2019 tentang
Kebijakan
dan Strategi Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Dalam
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga
</p>
<p>Definisi:</p>
<p>Total pengurangan sampah dibagi total timbulan sampah dikali 100%</p>
<p>Metode Pengukuran :</p>
<p>Pengurangan sampah adalah kegiatan pembatasan timbulan sampah,
pendauran
ulang sampah dan/atau pemanfaatan kembali sampah </p>
<p>Sumber Data:</p>
<p>Perhitungan mandiri Dinas Lingkungan Hidup</p>
</td>
<td>N/A</td>
<td>28</td>
<td>N/A</td>
<td>28</td>
<td>27</td>
<td>28</td>
<td>Persen</td>
</tr>
<tr>
<td>3</td>
<td class="left-align">Optimalisasi Pengurangan dan Penanganan
Sampah yang Kolaboratif serta Berwawasan Lingkungan</td>
<td class="left-align">2. Persentase penanganan sampah</td>
<td class="left-align">e-SAKIP</td>
<td>
<p>Dasar Hukum:</p>
<p> 1. Permen LHK No.6 tahun 2022 tentang Sistem Informasi Pengelolaan
Sampah Nasional (SIPSN)</p>
<p> 2. Peraturan Gubernur DKI Jakarta No.108 Tahun 2019 tentang
Kebijakan
dan Strategi Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Dalam
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga
</p>
<p>Definisi:</p>
<p>Penanganan sampah adalah kegiatan pemilahan sampah, pengumpulan
sampah,
pengangkutan sampah, pengolahan sampah, dan pemrosesan akhir sampah
</p>
<p>Metode Pengukuran :</p>
<p>Total penanganan sampah dibagi total timbulan sampah dikali 100%</p>
<p>Sumber Data:</p>
<p>Data penimbangan sampah Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta
</p>
</td>
<td>N/A</td>
<td>71</td>
<td>N/A</td>
<td>72</td>
<td>72</td>
<td>72</td>
<td>Persen</td>
</tr>
<tr>
<td>4</td>
<td class="left-align">Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup </td>
<td class="left-align">1. Indeks Kualitas Air</td>
<td class="left-align">e-SAKIP</td>
<td>
<p>Dasar Hukum:</p>
<p>1. PP No.22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup</p>
<p>2. Permen LHK No.27 Tahun 2021 tentang Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
</p>
<p>Definisi:</p>
<p>Suatu nilai yang menggambarkan kondisi kualitas air yang merupakan nilai
komposit parameter kualitas air dalam suatu wilayah pada waktu tertentu.
</p>
<p>Metode Pengukuran :</p>
<p>P-</p>
<p>Sumber Data:</p>
<p>Perhitungan mandiri Dinas Lingkungan Hidup dari hasil pemantauan air
sungai parameter pH, DO, BOD, COD, TSS, Nitrat, Total Phosphat, Fecal
Coli dan air danau/waduk/situ paramter pH, DO, BOD, COD, TSS, Total
Nistrogen, Total Phosphat, Fecal Coli, Kecerahan, Klorofil</p>
</td>
<td>N/A</td>
<td>N/A</td>
<td>N/A</td>
<td>N/A</td>
<td>44,69</td>
<td>45,19</td>
<td>Indeks</td>
</tr>
<tr>
<td>5</td>
<td class="left-align">Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup </td>
<td class="left-align">2. Indeks Kualitas Udara</td>
<td class="left-align">e-SAKIP</td>
<td>
<p>Dasar Hukum:</p>
<p>1. PP No.22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup</p>
<p> 2. PermenLHK No.27 Tahun 2021 tentang Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
</p>
<p>Definisi:</p>
<p>Ukuran yang menggambarkan kualitas udara yang merupakan nilai komposit
parameter kualitas udara dalam suatu wilayah pada waktu tertentu.</p>
<p>Metode Pengukuran :</p>
<p>IKU = 100 - [50/0,9 x (Ieu - 0.1)] Iue = 50% Indeks SO2 + 50% Indeks NO2
</p>
<p>Sumber Data:</p>
<p>Perhitungan mandiri Dinas Lingkungan Hidup dari hasil pemantauan SO2 dan
NO2</p>
</td>
<td>N/A</td>
<td>N/A</td>
<td>N/A</td>
<td>N/A</td>
<td>68,06</td>
<td>67,52</td>
<td>Indeks</td>
</tr>
<tr>
<td>6</td>
<td class="left-align">Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup </td>
<td class="left-align">3. Persentase Penurunan Emisi GRK pada Sektor Limbah</td>
<td class="left-align">e-SAKIP</td>
<td>
<p>Dasar Hukum:</p>
<p>1. Peraturan Presiden No 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai
Ekonomi Karbon</p>
<p>2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.72/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengukuran,
Pelaporan dan Verifikasi Aksi dan Sumberdaya Pengendalian Perubahan
Iklim</p>
<p>3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.73/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan dan
Pelaporan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional</p>
<p>4. Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan iklim Nomor:
P.5/PPI/SET/KUM.I/12/2017 Tentang Pedoman Penghitungan Emisi Gas Rumah
Kaca untuk Aksi Mitigasi Perubahan Iklim Berbasis Masyarakat</p>
<p>Definisi:</p>
<p>Nilai persentase yang menggambarkan persentase penurunan emisi Gas Rumah
Kaca dari nilai baselinenya, setelah dilakukan perhitungan emisi Gas
Rumah Kaca dari aksi Mitigasi pada sektor Limbah</p>
<p>Metode Pengukuran :</p>
<p>Reduksi emisi GRK pada sektor limbah = (emisi GRK pada sektor limbah
baseline dikurangi emisi GRK pada sektor limbah hasil inventori) dibagi
emisi GRK pada sektor limbah baseline</p>
<p>Metode inventarisasi dan penghitungan emisi GRK mengacu pada IPCC 2006
Guideline (Intergovernmental Panel on Climate Change)</p>
<p>Sumber Data:</p>
<p>Hasil perhitungan mandiri Dinas Lingkungan Hidup</p>
</td>
<td>N/A</td>
<td>N/A</td>
<td>N/A</td>
<td>N/A</td>
<td>0,28</td>
<td>0,38</td>
<td>Persen</td>
</tr>
<tr>
<td>7</td>
<td class="left-align">Pengurangan Pencemaran Lingkungan melalui
Upaya Preventif dan Pengendalian yang Intensif </td>
<td class="left-align">1. Persentase pengurangan sampah</td>
<td class="left-align">e-SAKIP</td>
<td>
<p>Dasar Hukum:</p>
<p>1. Permen LH No 115 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air
</p>
<p>2. PP RI Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup </p>
<p>Definisi:</p>
<p>Nilai persentase jumlah kategori "cemar sedang" dibagi jumlah titik
pemantauan</p>
<p>Metode Pengukuran :</p>
<p>Rumus Indeks Pencemar = </p>
<p>Dimana :</p>
<p>PI = Pollution Index (Indeks Pencemaran)</p>
<p>Ci = Nilai Konsentrasi Pemantauan</p>
<p>Lij = Nilai Baku Mutu</p>
<p>Dengan kategori IP : Baik (0 - 1) ; Cemar Ringan (1,1 - 5) ; Cemar Sedang
(5,1 - 10) dan Cemar Berat (>10)</p>
<p>Sumber Data:</p>
<p>Perhitungan mandiri, kategori sesuai ketentuan yang berlaku</p>
</td>
<td>N/A</td>
<td>N/A</td>
<td>N/A</td>
<td>28</td>
<td>24</td>
<td>28</td>
<td>Persen</td>
</tr>
<tr>
<td>8</td>
<td class="left-align">Pengurangan Pencemaran Lingkungan melalui
Upaya Preventif dan Pengendalian yang Intensif </td>
<td class="left-align">2. Persentase Peningkatan Status Indeks Standar
Pencemaran Udara (ISPU)</td>
<td class="left-align">e-SAKIP</td>
<td>
<p>Dasar Hukum:</p>
<p>1. Peraturan Meteri Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2020 tentang Indeks
Standar Pencemar Udara</p>
<p>2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup</p>
<p>Definisi:</p>
<p>Nilai persentase jumlah hari kategori "sedang" dibagi jumlah hari
pemantauan</p>
<p>Metode Pengukuran :</p>
<p>Rumus ISPU = ((Ia - Ib) / (Xa - Xb)) * (Xx - Xb) + Ib</p>
<p>Dimana :</p>
<p>Ia = ISPU batas atas</p>
<p>Ib = ISPU batas bawah</p>
<p>Xa = Konsentrasi ambien batas atas (ug/m3)</p>
<p>Xb = Konsentrasi ambien batas bawah (ug/m3)</p>
<p>Xx = Konsentrasi ambien nyata hasil pengukuran (ug/m3)</p>
<p>Nilai ISPU dengan kategori</p>
<p>Baik (1 - 50) ; Sedang (51 - 100) ; Tidak Sehat (101 - 200) ; Sangat
Tidak Sehat = 201 - 300 ; Berbahaya (>= 301)</p>
<p>Kemudian : Jumlah ISPU dengan kategori "sedang" dalam 1 tahun dibagi
dengan jumlah hari pemantauan dalam 1 tahun</p>
<p>Sumber Data:</p>
<p>Konsentrasi Polutan ambien berasal dari hasil pengukuran di SPKU (Stasiun
Pemantau Kualitas Udara), kemudian dihitung ISPU harian, kategori ISPU
sesuai Permen LH 14/2022.</p>
</td>
<td>N/A</td>
<td>N/A</td>
<td>N/A</td>
<td>N/A</td>
<td>63</td>
<td>64,5</td>
<td>Persen</td>
</tr>
<tr>
<td>9</td>
<td class="left-align">Terimplementasinya rencana strategis komunikasi publik
untuk program-program prioritas dan strategis Daerah</td>
<td class="left-align">Persentase implementasi rencana strategi komunikasi
publik program prioritas dan strategis serta respon perangkat daerah dengan
program prioritas dan strategis pada saat krisis komunikasi program</td>
<td class="left-align">e-KINERJA</td>
<td>
<p>a). Persentase tersusunnya strategi komunikasi program prioritas dan
strategis Daerah.</p>
<p>b). Persentase terpublikasikannya materi komunikasi melalui media
internal Perangkat Daerah terpilih atau media massa atau media sosial
atau aktivitas komunikasi lainnya.</p>
<p>c). Persentase respon terhadap krisis komunikasi.</p>
<p>d). Persentase respon interaktif terhadap pertanyaan/komentar warganet
yang relevan. </p>
<p>Penghitungan: </p>
<p>a). Bobot 35%: PD dengan program prioritas dan strategis menyusun
strategi komunikasi program prioritas dan strategis Daerah. </p>
<p>b). Bobot 30%: PD dengan program prioritas dan strategis mempublikasikan
materi komunikasi melalui media internal Perangkat Daerah atau media
massa atau media sosial atau aktivitas komunikasi lainnya.</p>
<p>c). Bobot 20%: PD dengan program prioritas dan strategis memberikan
respon terhadap krisis komunikasi. </p>
<p>d). Bobot 15%: PD dengan program prioritas dan strategis memberikan
respon interaktif terhadap pertanyaan/komentar warganet yang relevan.
</p>
</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>Persen</td>
</tr>
<tr>
<td>10</td>
<td class="left-align">
<P>Terkelolanya Keuangan Daerah yang Sehat, Transparan, dan Akuntabel</P>
</td>
<td class="left-align">
<p>Persentase Pelaksanaan Inventarisasi BMD pada Pengguna Barang dan/atau
Kuasa Pengguna Barang</p>
</td>
<td class="left-align">
<P>e-KINERJA</P>
</td>
<td>
<p>Definisi :</p>
<p>Capaian Hasil Inventarisasi Barang Milik Daerah berupa Peralatan dan
Mesin pada Pengguna Barang dan Kuasa Pengguna Barang </p>
<p>Inventarisasi BMD berupa Peralatan dan Mesin dilaksanakan oleh PD/UKPD
dan UPB</p>
<p>Penghitungan melalui sistem e-inventarisasi:</p>
<p>Penghitungan: </p>
<p>a). Bobot 5% : PD/UKPD/UPB menyusun SK Tim, membuat Daftar Ruangan dan
Daftar BMD</p>
<p>b). Bobot 85% : PD/UKPD/UPB menyelesaikan penginputan data informasi
dalam kertas kerja sesuai dengan jumlah BMD
yang dimiliki</p>
<p>c). Bobot 10% : PD/UKPD/UPB menyusun Berita Acara, SPTJM dan Laporan
Hasil Inventarisasi (LHI)</p>
</td>
<td>5</td>
<td>25</td>
<td>55</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>Persen</td>
</tr>
<tr>
<td>11</td>
<td class="left-align">
<P>Terwujudkannya tata kelola SDI yang baik melalui pemenuhan daftar data
daerah</P>
</td>
<td class="left-align">
<p>Persentase progress pengumpulan data sesuai daftar data dan batas waktu
pengumpulan yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur</p>
</td>
<td class="left-align">
<P>e-KINERJA</P>
</td>
<td>
<p>Dasar Hukum :</p>
<p>Keputusan Gubernur Nomor 186 Tahun 2023 Tentang Daftar Data Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2023
Keputusan Gubernur Nomor 61 Tahun 2024 tentang Daftar Data Tahun 2024
</p>
<p>Definisi :</p>
<p>Formula Pengukuran :</p>
<p>Batas waktu pengumpulan adalah tanggal 5 bulan berikutnya dari jadwal
rilis</p>
<p>Sumber Data : Daftar Data Daerah (Portal Data)</p>
</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>Persen</td>
</tr>
<tr>
<td>12</td>
<td class="left-align">
<P>Peningkatan penggunaan produk dalam negeri</P>
</td>
<td class="left-align">
<p>Persentase realisasi belanja barang/jasa bersertifikat TKDN, produk dalam
negeri, dan/atau produk usaha mikro kecil dan koperasi dari hasil
produksi dalam negeri</p>
</td>
<td class="left-align">
<P>e-KINERJA</P>
</td>
<td>
<p>Dasar Hukum :</p>
<p>1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian; </p>
<p>2. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan
Industri;</p>
<p>3. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;dan</p>
<p>4. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan
Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan
Koperasi Dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan
Indonesia pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah</p>
<p>Definisi :</p>
<p>1. Produk Dalam Negeri adalah barang dan jasa termasuk rancang bangun dan
perekayasaan yang diproduksi atau dikerjakan oleh perusahaan yang
berinvestasi dan berproduksi di Indonesia ditunjukkan dengan pernyataan
penyedia telah menggunakan produk dalam negeri (self declare)</p>
<p>2. Sertifikat TKDN adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh Kementerian
Perindustrian yang menjelaskan kandungan dalam negeri pada barang, jasa
dan gabungan barang dan jasa. </p>
<p>3. Belanja Pengadaan adalah belanja barang/jasa, belanja hibah barang,
belanja bantuan sosial barang, dan belanja modal (melalui Penyedia dan
Swakelola) dengan kode rekening:</p>
<p>Metode Pengukuran :</p>
<p>Jumlah realisasi Belanja Pengadaan bersertifikat TKDN, produk dalam
negeri, dan/atau produk usaha mikro kecil dan koperasi dari hasil
produksi dalam negeri dibandingkan dengan realisasi (SPJ) Belanja
Pengadaan.</p>
<p>Sumber Data :</p>
<p>1. Bigbox LKPP</p>
<p>2. Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) P3DN Kementerian Dalam
Negeri atau Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) DKI Jakarta BPKD
</p>
</td>
<td>N/A</td>
<td>30</td>
<td>N/A</td>
<td>80</td>
<td>80</td>
<td>80</td>
<td>Persen</td>
</tr>
<tr>
<td>13</td>
<td class="left-align">
<P>Terimplementasinya Pengembangan Kompetensi PNS Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta 40 Jam Pelajaran pertahun</P>
</td>
<td class="left-align">
<p>Persentase Implementasi Pengembangan Kompetensi PNS Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta 40 Jam Pelajaran pertahun</p>
</td>
<td class="left-align">
<P>e-KINERJA</P>
</td>
<td>
<p>Dasar Hukum :</p>
<p>1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil Pasal 203 Ayat (4) Pengembangan kompetensi bagi setiap PNS
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan paling sedikit 20 (dua
puluh) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun.</p>
<p>2. Instruksi Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 29 Tahun 2023 tentang Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi Pegawai
minimal sebanyak 40 (empat puluh) Jam Pelajaran Per Tahun. </p>
<p>Definisi :</p>
<p>Terselesaikannya Pemenuhan Pengembangan Kompetensi sesuai Instruksi
Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 29 Tahun
2023 tentang Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi Pegawai minimal
sebanyak 40 (empat puluh) Jam Pelajaran Per Tahun untuk seluruh PNS
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terdokumentasi dalam
https://simdiklat-bpsdm.jakarta.go.id</p>
<p>Realisasi Target berupa Laporan Daftar PNS Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta yang mengikuti Pengembangan Kompetensi sebanyak 40 (empat puluh)
Jam Pelajaran pada setiap Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta.</p>
<p> Formula Pengukuran :</p>
<p> [(Jumlah Pegawai pada Perangkat Daerah yang sudah terpenuhi Pengembangan
Kompetensi sebanyak 40 JP selama Tahun 2024 / Total Jumlah Pegawai pada
Perangkat Daerah x 100%) posisi per 31 Desember 2024)] </p>
<p>Sumber Data : <a
href="https://km-bpsdm.jakarta.go.id">https://km-bpsdm.jakarta.go.id</a>
</p>
</td>
<td>N/A</td>
<td>N/A</td>
<td>N/A</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>Persen</td>
</tr>
<tr>
<td>14</td>
<td class="left-align">
<P>Meningkatnya Manajemen Pengetahuan</P>
</td>
<td class="left-align">
<p>Persentase penyelesaian tahapan manajemen pengetahuan</p>
</td>
<td class="left-align">
<P>e-KINERJA</P>
</td>
<td>
<p>Dasar Hukum :</p>
<p>Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 164 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pengetahuan.</p>
<p>Definisi :</p>
<p> Terselesaikanya Penyelesaian Tahapan manajemen pengetahuan untuk seluruh
SKPD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui <a
href=" https://km-bpsdm.jakarta.go.id">
https://km-bpsdm.jakarta.go.id</a></p>
<p>Metode Pengukuran :</p>
<p>Realisasi Target berupa 4 laporan baik berbentuk video maupun tulisan
(wajib terkumpul sesuai batas waktu pengumpulan pada Minggu pertama
tanggal 5 Bulan September Triwulan 3 dan Minggu pertama tanggal 5 Bulan
November Triwulan 4)</p>
<p>Sumber Data : <a
href="https://km-bpsdm.jakarta.go.id">https://km-bpsdm.jakarta.go.id</a>
</p>
</td>
<td>N/A</td>
<td>N/A</td>
<td>50</td>
<td>50</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>Persen</td>
</tr>
<tr>
<td>15</td>
<td class="left-align">
<P>Implementasi Penerapan Manajemen Risiko</P>
</td>
<td class="left-align">
<p>Persentase Implementasi Penerapan Manajemen Risiko</p>
</td>
<td class="left-align">
<P>e-KINERJA</P>
</td>
<td>
<p>Dasar Hukum :</p>
<p>1. Peraturan Gubernur Nomor 122 Tahun 2020 tentang Penerapan Manajemen
Risiko pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta</p>
<p>2. Keputusan Gubernur Nomor 153 Tahun 2021 tentang Struktur Manajemen
Risiko di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta</p>
<p> Definisi Operasional: </p>
<p>Proses Manajemen Risiko dilakukan terhadap sasaran strategis yang
terdapat dalam Rencana Strategis dan Rencana Kerja Perangkat Daerah yang
dilakukan melalui 5 (lima) tahapan:</p>
<p>a). Komunikasi dan konsultasi; </p>
<p>b). Penetapan konteks; </p>
<p>c). Penilaian Risiko (Identifikasi Risiko, Analisis Risiko dan Evaluasi
Risiko); </p>
<p>d). Penanganan Risiko; dan </p>
<p>e). Pemantauan.</p>
<p>Pemantauan dilakukan untuk memantau pelaksanaan rencana aksi penanganan
Risiko, dan tren perubahan besaran/Level Risiko </p>
<p>Laporan pemantauan dituangkan pada format Formulir Laporan Pemantauan
Risiko.</p>
<p>Formula Pengukuran :</p>
<p>[(Jumlah dokumen yang terverifikasi oleh Inspektorat) / (Seluruh dokumen
yang wajib terkumpul sesuai batas waktu pengumpulan pada riwulan 4)] x
100%</p>
<p>Output Sasaran :</p>
<p>Dokumen Formulir Laporan Pemantauan Risiko TW II</p>
<p>Dokumen Formulir Laporan Pemantauan Risiko TW IV</p>
<p>Metode Pengukuran :</p>
<p>Tersajinya dokumen-dokumen Implementasi Penerapan Manajemen Risiko yang
telah diverifikasi oleh Inspektorat :</p>
<p>Triwulan II : 1. Dokumen Formulir Laporan Pemantauan Risiko TW II;</p>
<p>Triwulan IV : 1.Dokumen Formulir Laporan Pemantauan Risiko TW IV</p>
</td>
<td>N/A</td>
<td>50</td>
<td>N/A</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>Persen</td>
</tr>
<tr>
<td>16</td>
<td class="left-align">
<P>Tercapainya Target Kinerja Anggaran atas Aspek Implementasi</P>
</td>
<td class="left-align">
<p>Presentase Nilai Kinerja Anggaran atas aspek Implementasi</p>
</td>
<td class="left-align">
<P>e-KINERJA</P>
</td>
<td>
<p>Dasar Hukum :</p>
<p>Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
</p>
<p>Pasal 195 : "Pemerintah Provinsi DKI Jakarta wajib menyediakan informasi
Keuangan Daerah dan diumumkan kepada masyarakat diantaranya digunakan
untuk membantu Gubernur dalam melakukan evaluasi Kinerja Keuangan
Daerah."</p>
<p> Definisi : </p>
<p>Kinerja Anggaran yang dihitung atas aspek implementasi.</p>
<p>a. Kinerja Anggaran adalah capaian Kinerja atas penggunaan anggaran yang
tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran.</p>
<p>b. Evaluasi Kinerja Anggaran atas Aspek Implementasi adalah Evaluasi
Kinerja Anggaran yang dilakukan untuk menghasilkan informasi Kinerja
mengenai penggunaan anggaran dalam rangka pelaksanaan
kegiatan/Subkegiatan dan pencapaian keluarannya yang diukur dalam 1
(satu) Tahun Anggaran.</p>
<p>Kinerja Anggaran yang dihitung atas aspek implementasi dilakukan dengan
mengukur variabel sebagai berikut :</p>
<p>- diukur dengan membandingkan antara realisasi indikator Keluaran
(Output) Kegiatan dengan target indikator Keluaran (Output) Kegiatan.
</p>
<p>Sumber Data : e- SAKIP</p>
<p>2. Penyerapan Anggaran:</p>
<p> - diukur dengan membandingkan antara realisasi anggaran dengan pagu
anggaran.</p>
<p>Sumber Data : Proyeksi APBD/ proyeksiapbd.jakarta.go.id</p>
<p>3. Efisiensi keluaran kegiatan/subkegiatan:</p>
<p>- dilakukan dengan membandingkan selisih antara pengeluaran seharusnya
dengan pengeluaran sebenarnya.</p>
<p>- Pengeluaran seharusnya merupakan jumlah anggaran yang direncanakan
untuk menghasilkan capaian Keluaran (Output) Program atau capaian
Keluaran (Output) Kegiatan.</p>
<p>- Pengeluaran sebenarnya merupakan jumlah anggaran yang terealisasi untuk
menghasilkan capaian Keluaran (Output) Program atau capaian Keluaran
(Output) Kegiatan. </p>
<p>Sumber Data : </p>
<p>a. data capaian Keluaran (Output) Kegiatan/Subkegiatan sumber data
e-sakip; </p>
<p>b. pagu anggaran data sumber data proyeksi APBD; dan </p>
<p>c. realisasi anggaran sumber data proyeksi APBD.</p>
<p>4. Konsistensi Penyerapan Anggaran terhadap Perencanaan:</p>
<p>- dilakukan dengan memperhitungkan deviasi antara realisasi anggaran
dengan rencana penarikan dana setiap bulan.</p>
<p>Sumber Data : proyeksi APBD</p>
</td>
<td>N/A</td>
<td>N/A</td>
<td>N/A</td>
<td>71</td>
<td>71</td>
<td>71</td>
<td>Persen</td>
</tr>
<tr>
<td>17</td>
<td class="left-align">
<P>Terselesaikannya Tindak Lanjut Arahan Gubernur</P>
</td>
<td class="left-align">
<p>Persentase capaian penyelesaian Tindak Lanjut Arahan Gubernur</p>
</td>
<td class="left-align">
<P>e-KINERJA</P>
</td>
<td>
<p>Jumlah Realisasi TL Arahan Gubernur (rapim, e-office, arahan melalui
media elektronik, dan bentuk arahan lainnya) dibagi Jumlah TL Arahan
Gubernur dikali 100%</p>
</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>Persen</td>
</tr>
<tr>
<td>18</td>
<td class="left-align">
<P>Meningkatnya penyelesaian pengaduan masyarakat</P>
</td>
<td class="left-align">
<p>Persentase capaian penyelesaian pengaduan masyarakat</p>
</td>
<td class="left-align">
<P>CRM</P>
</td>
<td>
<p>Jumlah Realisasi TL Aduan Masyarakat dibagi Jumlah TL Aduan Masyarakat di
kali 100%</p>
</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>Persen</td>
</tr>
<tr>
<td>19</td>
<td class="left-align">
<P>Terselesaikannya tindak lanjut rekomendasi temuan hasil pemeriksaan
eksternal (BPK)</P>
</td>
<td class="left-align">
<p>Persentase progress penyelesaian tindak lanjut rekomendasi temuan hasil
pemeriksaan eksternal (BPK)</p>
</td>
<td class="left-align">
<P>e-KINERJA</P>
</td>
<td>
<p>(90% dari jumlah rekomendasi LHP BPK RI Tahun 2005 dan seterusnya yang
telah diselesaikan oleh Perangkat Daerah dan UKPD dibawah koordinasinya
/ jumlah sisa rekomendasi yang belum ditindaklanjuti dari LHP BPK RI
tahun 2005 dan seterusnya) x 100% (Verifikasi oleh Inspektorat)</p>
</td>
<td>25</td>
<td>25</td>
<td>25</td>
<td>25</td>
<td>100</td>
<td>100</td>
<td>Persen</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<!-- datatable end -->
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</main>
@endsection
@push('script')
<script src="{{ asset('layout/dist/js/datagrid/datatables/datatables.bundle.js') }}"></script>
<script src="{{ asset('layout/dist/js/perjanjiankinerja.js') }}"></script>
@endpush